Tour de Museum

Alhamdulillahirabbilalamin...acara Tour de Museum yang dipersiapkan hanya dalam 2 bulan bisa terlaksana dengan sangat lancar sekali. Sungguh Allah SWT benar-benar memegang janji-Nya bahwa rezeki anak-anak Yatim Piatu dan kaum Dhuafa selalu ada untuk mereka. Meskipun diawal perencanaan acara panitia sempat pesimis karena minimnya dana, tetapi Alhamdulillah menjelang pelaksanaan acara donasi masuk dengan derasnya. Terimakasih yang tidak terhingga kepada para donatur yang dimuliakan Allah SWT atas donasinya baik berupa materi, barang, tenaga maupun waktunya. Insya Allah telah menanti pahala yang sangat besar dari Allah SWT.

di St. Bogor
Dalam kesempatan ini, ijinkan kami mengucapkan terimakasih kepada Indosat yang telah memberikan bantuan berupa tas backpack beserta alat tulisnya, Komunitas Seksi Kerohanian Indosat, Ibu Roymi Apriani, Ibu Nurlela, Ibu Julianty Chaeriah, Ibu Triana Pratiwi, Ibu Dean Zohoria, Ibu Anggraeni Dhiana Retno, Bp. Abu Bakar Darusalam, Bp. Jarvik Fuad, Ibu Heni Husien beserta komunitas Pejalan Kaskus, Ibu Esmiralda, Ibu Medy Lukito, Ibu Ralinda F. Harahap, Ibu Etty Suhaety, Bp. Aditia Purnomo, Bp. Heru Haryana, Bp. Artha H. Nimpuno, Bp. Thomas, teman-teman dari komunitas Historia Indonesia (Ka Suci, Ka Like, Ka Pras, Ka Aryo, Ka Sofiyan, Ka Dhanu dan Ka Rere) tenaga  pengajar sukarelawan Bank Mandiri (Ka James dan Ka Kartika) dan donatur-donatur yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Dari lubuk hati kami dan anak-anak mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kasih sayang yang telah diberikan. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat, nikmat dan keberkahan berupa kesehatan, kelancaran rezeki, ketaqwaan dan banyak kebaikan lainnya, amin ya rabbal alamin.

Sekilas, inilah cerita kunjungan kami ke beberapa museum di Jakarta dan didampingi oleh kaka-kaka yang baik hati selama kunjungan pada tanggal 29 Juni 2013 lalu.

Museum Bank Indonesia
di museum Bank Indonesia
Siapa pernah ke museum Bank Indonesia? museum ini sungguh luar biasa. Menyimpan sejarah mata uang Indonesia dari awal hingga terkini. Museum ini juga menyimpan aneka koleksi uang dari berbagai negara. Kami belajar banyak disini mengenai mata uang dan sejarahnya. Diawali dengan menonton pemutaran film tentang sejarah mata uang, berkeliling seputar museum, kemudian menuju ruang penyimpanan emas batangan. Disini beberapa diantara anak-anak mencoba mengangkat emas batangan yang beratnya 13,5kg perbatang. Waahh anak-anak sangat antusias untuk mencoba mengangkatnya. Setelah itu kami menuju ruang Khasanah dimana tersimpan riwayat mata uang Indonesia dari dulu hingga sekarang dan aneka mata uang asing dari berbagai negara. Ka Siska pemandu dari museum Bank Indonesia memberikan penjelasan mengenai asal usul uang dan sejarahnya. Benar-benar pengetahuan yang luar biasa bagus untuk anak-anak kami. Terimakasih ka Siska dan museum Bank Indonesia atas keramahannya menerima tamu-tamu kecil yang antusias memberikan pertanyaan selama berkeliling museum.

Museum Fatahillah

berfoto dengan meriam si Jagur
Saat berkunjung kesana, ternyata museum Fatahillah sedang mengadakan ekshibisi sejarah kerajaan Trowulan. Waah beruntungnyaaa, selain mengetahui sejarah kota Jakarta, anak-anak juga bisa mengetahui sejarah Kerajaan Trowulan dari Mojokerto provinsi Jawa Timur. Sejak di perjalanan menuju museum Fatahillah, anak-anak didampingi oleh kaka-kaka dari komunitas Historia Indonesia yang dengan sabar menjelaskan sejarah kota Jakarta dibawah terik matahari hingga kedalam museum. Museum Fatahillah terkenal dengan meriam si "Jagur" yang berada dihalaman belakang museum. Meriam si Jagur ini konon pasangannya ada di provinsi Banten. Berdekatan dengan lokasi meriam, anak-anak mengunjungi sel bawah tanah. Kengerian menyergap saat anak-anak memasuki ruangan yang sempit, kecil, gelap dan pengap itu. Disana masih terdapat beberapa bola beton yang dulu digunakan untuk merantai kaki para tahanan, Innalillahi wainailaihi rodjiun...

Museum Wayang
antri nonton film animasi 3D
Selesai mengunjungi museum Fatahillah, kami berpindah menuju museum Wayang yang terletak berdekatan. Kunjungan pertama ke museum ini diisi dengan menonton film 3D silsilah wayang. Sayangnya kacamata 3D tidak dibagikan saat menonton, tetapi tetap tidak mengurangi keasikan menyimak sejarah silsilah wayang. Wah bertambah lagi pengetahuan anak-anak hari ini. Menyaksikan melalui film animasi bagaimana awal mula terjadi perang Bharatayudha antara Pandawa dan Kurawa. Diakhir kisah terdapat pesan moral bahwa kebenaran akan menang. Selesai menonton, anak-anak berkeliling museum dengan guide yang telah disediakan oleh museum Wayang.

Museum Bank Mandiri
Selesai mengelilingi museum Wayang, rombongan menuju museum Bank Mandiri untuk santap siang bersama dan menunaikan ibadah sholat dzhuhur. Meskipun berjalan-jalan, sholat gak boleh kita tinggalkan ya...tentunya Allah akan melipatgandakan nikmat apabila kita tetap menjalankan kewajiban saat bersenang-senang. Makan siang sambil dihibur oleh kaka-kaka tenaga pengajar sukarela museum Bank Mandiri benar-benar nikmat sekali. Beberapa film berdurasi pendek tentang menjaga kebersihan diputarkan. Selesai makan siang dan sholat, anak-anak bersiap mengelilingi museum Bank Mandiri. Let's go kids...! semangatnya menyala lagi setelah makan siang nih.

Di museum Bank Mandiri, kami mendapatkan pencerahan dari kaka-kaka dari komunitas Pejalan Kaskus yang mengisi acara pemutaran film cara daur ulang botol minuman plastik menjadi dompet koin yang dilanjutkan dengan perlombaan mempraktekan daur ulang botol bekas minum anak-anak. 
Terimakasih Indosat hadiah tas sekolahnya
Anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok Boy Band yang terdiri dari laki-laki semuanya, kelompok si Cantik yang terdiri dari remaja-remaja putri cantik dan kelimpok si Keren yang terdiri dari campuran putra dan putri. Setelah dinilai oleh dewan juri dari para donatur dan kaka-kaka volunteer, diputuskan kelompok si Cantik yang memenangkan perlombaan. Waaahh senangnya, semua pemenang mendapatkan hadiah dari panitia. Setelah itu berturut-turut diadakan kuis-kuis berhadiah yang direbutkan dengan semangat oleh anak-anak. Diakhir acara, dibagikan bingkisan hadiah dari Indosat berupa backpack. Seperti biasa, anak-anak yang menduduki ranking 1 sampai 3 besar mendapatkan hadiah spesial dari yayasan atas kerja keras mereka selama 1 tahun terakhir disekolah. Tahun ini mereka mendapatkan jam tangan baru. Selamat ya, semoga prestasinya tetap bertahan terus dan untuk adik-adik yang belum mendapatkan ranking jangan berkecil hati, masih ada tahun depan untuk mengejar ketertinggalan. Tepat pukul 16.30wib acara kami tutup dengan mengucapkan syukur alhamdulillah dan bergegas menuju stasiun kota menuju kota Bogor. Subhanallah....setelah perjalanan melelahkan selama satu hari dari pukul 8 pagi, hampir tidak ada anak-anak yang tertidur diperjalanan pulang menuju Bogor. Keceriaan masih berlanjut hingga di kereta. Sepertinya mereka sangat menikmati acara tour de museum. Alhamdulillah, keceriaan mereka menjadi pengobat lelah bagi kami para pengurus.

Terimakasih kaka-kaka yang sudah berkenan membantu pelaksanaan acara tour de museum ini. Semoga kit abisa bertemu dilain kesempatan. Ohya foto-foto lengkap acara tour de museum dapat dilihat di Fan Page Yayasan Panglayungan Bogor. Jangan lupa di Like ya Fan pagenya. https://www.facebook.com/YayasanPanglayunganBogor


Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hafalan Shalat Delisa

Earth Day bersama Kebun Raya Bogor

Gelanggang Samudera, Ancol